(PAI.IX.6.8.2025) kandungan Q.S. Az-Zumar [39]: 9

 MATA PELAJARAN                : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA GURU                          : Umigiarini Pangestu, M.Pd

KELAS                                      : IX (Sembilan)

ELEMEN                                   : Al-Qur’an dan Hadis

MATERI                                     : Kandungan Q.S Az-Zumar ayat 9

PERTEMUAN                             : 5 (Kelima)

JAM KE                                       : (8-10) 11.30 - 14.00

METODE                                     : Problem-Based Learning

MEDIA/ALAT PERAGA             : LCD proyektor, komputer/laptop, Al-Qur’an danTerjemahan 

                                                    jaringan internet, dan lain-lain

CAPAIAN PEMBELAJARAN    : 

Peserta didik memahami ayat Al-Qur’an dan hadis tentang  pentingnya iman, takwa, toleransi,  cinta tanah air, semangat  keilmuan dan sabar dalam  menghadapi musibah dan ujian.

TUJUAN PEMBELAJARAN     :

Peserta didik mampu Membaca, Mengartikan, menulis dan mendemonstrasikan hafalan, dan Menjelaskan kandungan Q.S. Az-Zumar [39]: 9 sesuai kaidah tajwid, khususnya hukum bacaan waqf dengan benar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat pagi anak soleh & soleha. 

Bagaimna kabarnya hari ini semoga selalu diberikan keberkahan. aamiin yaarabbal aalamiin. 
alhamdulillah, dengan mengucap sykur kepada Allah agar senantiasa nikmat yg telah diberikan bisa menjadi karunia. Rasa syukur kita kepada Allah bisa kita tunjukan dalam bentuk taat beribadah & tetap semngat dalam menuntut ilmu. Semoga apa yg kita lakukan bisa menjadi ladang Pahala untuk kita semua. aamiin yaaRabbal aalamiin.. 

Pada awal pertemuan kita ini, tak terasa kalian sudah dikelas VII, jaga semangat dan imannya yaa nak.. hari ini sebelum kita mempelajari tentang "kandungan Q.S. Az-Zumar [39]: 9"

Membaca Q.S az-Zumar[39]: 9

أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya: (Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hakhak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (hak-hak Allah)?” Sesungguhnya hanya ululalbab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. az-Zumar[39]: 9)


Q.S. az-Zumar [39]: 9 tentang Semangat Mencari Ilmu

Generasi muslim, pada awal ayat Q.S. az-Zumar ayat 9 ini, Allah Swt. menyampaikan kepada Rasululullah saw. agar menanyakan kepada orangorang kafir Makkah tentang beberapa hal, yakni:

1)        Apakah sama antara orang-orang yang tekun beribadah kepada Allah Swt. di waktu malam dan berdiri seraya hatinya penuh rasa takut dari azab akhirat dengan orang-orang yang musyrik kepada Allah Swt.?

2)        Apakah sama antara orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan?

 

Dalam tafsir al Jalalain dijelaskan, makna ulul albab pada akhir ayat tersebut berarti orang-orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.Makna menerima pelajaran yang dimaksud adalah kesanggupan melalukan refleksi dan aksi.

 

Berkaitan dengan hal tersebut, maka sikap yang terbaik adalah: sesuatu yang pernah terjadi pada diri seseorang hendaknya kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya sebagai pijakan untuk melangkah ke depan dan memperbaiki diri menuju kebaikan hidup di dunia dan di akhirat.

 

Perlu kita ketahui, bahwa terdapat karakteristik berbeda yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, karakteristik orang-orang yang beriman, konsisten dalam beribadah di waktu malam, selalu taat kepada Allah Swt., takut berhadap siksa akhirat, dan mengharap kasih sayang dari Allah Swt., maka di akhirat kelak akan mendapatkan balasan pahala yang setimpal; dibandingkan dengan karakteristik orang-orang kafir yang tidak konsisten dalam beragama. Kedua, Allah Swt. membandingkan antara karakteristik orang-orang yang berilmu pengetahuan dan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan.

 

Dari kedua perbandingan tersebut, maka kita sebagai muslim yang berilmu hendaknya kita lebih meyakini bahwa apapun yang kita lakukan di dunia ini, akan ada balasannya di akhirat kelak. Kita tinggal menentukan sendiri apakah kita akan memilih menjadi orang mukmin yang senantiasa konsisten dalam beribadah, atau menjadi orang musyrik yang tidak konsisten dalam beribadah? Untuk bisa menjadi orang yang konsisten dalam beribadah itu tentu diperlukan ilmu yang mendukungnya. Maka sebagai pelajar muslim, hendaknya semangat dalam menuntut ilmu, agar bisa memahami ajaran Allah Swt serta bisa mengamalkannya dengan penuh keikhlasan. Ketika kita bisa melakukan semua itu insya Allah kalian sudah termasuk ke dalam katagori orang yang berilmu dan beriman, yang konsisten dalam menjalankan ajaran agama.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keragaman Agama dan Keragaman ras dan antargolongan (6 Februari 2025)

Keragaman Antargolongan (Kelas VII) 13 Februari 2025

Evaluasi Remedial dan Pengayaan