(Kelas VIII) PERINTIS KEBANGKITAN NASIONAL DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN RI
MATA PELAJARAN : PPKn
KELAS : VIII (DELAPAN) A-B-C
GURU PENGAMPU : UMIGIARINI PANGESTU, M.Pd
WAKTU PEMBELAJARAN : 16-19 Januari
KOMPONEN DASAR : 3.4 Menganalisa makna dan arti Kebangkitan nasional 1908
dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN :
- Menyebutkan dan Menjelaskan tokoh Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
Pada tahun 1908, bangsa Indonesia mulai bangkit. Kebangkitan ini ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo (Budi Utomo). Kebangkitan Nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi suatu bangsa. Ciri dari kebangkitan Nasional adalah perjuangan bangsa Indonesia lebih diwarnai oleh perjuangan untuk kepentingan Nasional dan bukan kepentingan daerah. Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 1985 dan Keppres No. 18 Tahun 2002.
Munculnya kebangkitan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan tak lepas dari peran tokoh yang ada di belakangnya.
Berikut adalah penjelasan tentang peran tokoh kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan nasional (Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Yuyus Kardiman, dkk) ada enam tokoh yang berperan dalam kebangkitan nasional, yaitu:
Wahidin Sudirohusodo adalah adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Namanya selalu dikaitkan dengan Budi Utomo karena dialah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Jakarta.
Wahidin Sudirohusodo merupakan seorang dokter dan pembaharu pendidikan di Hindia Belanda. Ia ingin agar rakyat diberikan kesempatan yang luas untuk mengenyam pendidikan di sekolah. Gagasannya ini kemudian ia sampaikan kepada para pelajar STOVIA atau Sekolah dokter Jawa di Batavia. Di STOVIA, gagasan dari Wahidin pun diterima dengan tangan terbuka. Ia kemudian menganjurkan para pelajar STOVIA agar mendirikan organisasi yang bertujuan untuk memajukan pendidikan bagi rakyat Indonesia. Gagasan Dr Wahidin inilah yang mendorong terciptanya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Budi Utomo adalah organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia.
2. dr. Soetomo (30 Juli 1888 – 30 Mei 1938 )
Dr. Soetomo atau Soebroto (30 Juli 1888 – 30 Mei 1938 ) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.
3. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo (Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, 1886 – Jakarta, 8 Maret 1943)
dr. Tjipto Mangoenkoesoemo seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.
Salah satu tokoh Hari Kebangkitan Nasional berikutnya yaitu Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara. Soewardi adalah aktivis penggerak kemerdekaan Indonesia, politisi kebudayaan, sekaligus pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dan pendiri Taman Siswa di Yogyakarta serta tokoh yang dikenal aktif dalam dunia wartawan. Saat bertemu dengan Douwess Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, mereka bersama membangun Indische Partij.
Sejak berdirinya Boedi Oetomo, Soewardi aktif menyosialisasikan membangun kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya persatuan, kesatuan berbangsa dan bernegara.
H. O. S. Tjokroaminoto adalah salah satu tokoh yang dikenal akan keahliannya dalam menyampaikan pidato. Ia juga merupakan tokoh yang rutin menyampaikan dan memacu semangat patriotisme untuk para pemuda Indonesia. Beliau adalah salah satu tokoh dalam sebuah organisasi yang bernama Sarikat Islam. Di sinilah Sarikat Islam mulai maju pesat dan berkembang menjadi organisasi yang besar.
Dalam perjalanannya beliau seringkali menyampaikan pidato yang mengkritik keras penjajah Belanda. Sampai pada akhirnya H. O. S. Tjokroaminoto sempat ditangkap dan masuk dalam penjara.
6. Dr. Douwes Dekker (8 Oktober 1879 – 28 Agustus 1950)
Pernah menempuh pendidikan di Eropa, Douwes mengambil konsentrasi politik modern. Setelah kembali ke Indonesia ia mengajarkan apa yang diketahuinya pada banyak golongan. Douwes yang termasuk tokoh Hari Kebangkitan Nasional ini mendirikan Indische Partij (IP) yang mengajarkan tentang partai politik, jurnalistik anti-pemerintah. Lewat Indische Partij, Douwes Dekker mencurahkan segala macam pikiran dan pendapatnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Untuk memperjelas peran tokoh Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan kemerdekaan, anak-anak dapat memperhatikan vidio berikut:
Terimakasih, tetap semangat nak dan tetap jaga kesehatan dan rajin belajar yaaa nak......
Komentar
Posting Komentar