Shalat Gerhana Bulan/Matahari (VIII.30.10.2025)
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NAMA GURU : Umigiarini Pangestu, M.Pd
KELAS : VIII (Delapan)
ELEMEN : Fiqih
MATERI : Pengertian salat gerhana dan istiska beserta ketentuan dan tata cara pelaksanaannya.
PERTEMUAN : 2 (Dua)
JAM KE : 10.00 - 11.30
METODE : tanya jawab dan discovery learning
MEDIA/ALAT PERAGA : LCD proyektor, komputer/laptop, jaringan internet, dan lain-lain
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik memahami ketentuan sujud, salat, kewajiban terhadap jenazah, haji dan umrah, penyembelihan hewan, kurban, akikah, dan rukhsah dalam perspektif mazhab fikih.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian salat gerhana dan istiska beserta ketentuan dan tata cara pelaksanaannya dengan benar, menjalankan ketentuan agama sesuai syariat, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
a. Salat Gerhana Salat gerhana dalam fikih
Islam dikenal dengan istilah salat Kusufain yang berarti salat dua gerhana atau
salat yang dilakukan pada saat terjadi gerhana matahari maupun bulan. Secara
khusus, salat yang dilakukan pada saat gerhana matahari disebut salat Kusuf.
Sedangkan salat yang dilakukan pada saat gerhana bulan disebut salat Khusuf
Hukum salat gerhana sunah muakkad (sangat dianjurkan).
Pelaksanaannya disunnahkan secara berjamaah.
Meskipun demikian salat gerhana boleh dilakukan secara munfarid
(sendiri-sndiri). Waktu pelaksanaannya selama terjadinya gerhana, baik matahari
maupun bulan. Salat kusuf dilaksanakan pada waktu mulai terjadi gerhana
matahari sampai saat matahari nampak utuh seperti semula. Sedangkan salat
Khusuf dilakukan pada saat gerhana bulan sampai bulan kembali nampak utuh.
Salat gerhana dilaksanakan sebanyak dua rekaat dengan empat kali rukuk. Berikut
ini tata cara pelaksanaan salat gerhana.
1) Niat Pada dasarnya niat wajib dilakukan di
dalam hati bersamaan dengan takbiratulihram. Sebagian ulama, khususnya yang
mengikuti mazhab Syafi'i berpandangan bahwa untuk membimbing hati, niat perlu
dilafalkan dalam bacaan yang dibaca sebelum takbiratul ihram. Jika dilafalkan,
bacaan niat disesuaikan dengan kondisi salat yang akan dilaksanakan. Misalnya
jenisnya Kusuf atau Khusuf, menjadi imam atau makmum, serta berjamaah atau
sendiri. Berikut ini contoh niat yang dilafalkan dalam melaksanakan salat kusuf
sebagai makmum.
2) Takbiratulihram, yakni membaca takbir sambil
mengangkat tangan
3) Membaca surah al-Fatihah Bacaan surah
al-Fatihah, dilanjutkan dengan bacaan ayat atau surah alQur’an. Bacaan
al-Fatihah dan ayat/surah dalam al-Qur’an itu dibaca dengan nyaring, baik dalam
salat kusuf maupun khusuf.
4) Ruku’
5) Berdiri dari ruku’ dilanjutkan membaca surah
al-Fatihah, dianjurkan dilanjutkan membaca ayat/surah dalam al-Qur’an
6) Ruku’ kedua
7) I’tidal
8) Sujud dua kali
9) Berdiri untuk rekaat kedua dengan tatacara
yang sama pada rekaat pertama.
10) Diakhiri dengan salam
11) Setelah salat selesai, disunnahkan adanya
seorang khatib yang membaca khutbah terkait gerhana.
Tugas:
Aspek penilaian pembelajaran hari ini :
- Absensi
- Kefokusan dalam menjawab pertanyaan
- Jawaban siswa
Terimakasih, untuk antusias dalam pembelajaran hari ini. Tetap semangat belajar yaa nak dan tetap jaga kesehatan yaaa......
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar
Posting Komentar